CABE

Saya tiba-tiba ingat salah satu tulisan Juli Triharto. Tentang konsep menghindari emotional eating dengan metode hypnolangsing.

Makanlah ketika kamu benar-benar lapar fisik.

Seringkali otak kita salah menerjemahkan signal yang muncul dalam tubuh kita. Yang umumnya kebosanan, stress, pressure, kemarahan dan berbagai bentuk emosional lain semua diterjemahkan oleh otak sebagai rasa lapar. Kebutuhan akan asupan makanan oleh tubuh.

Metode tersebut membagi level kebutuhan akan makanan dalam skala satu sampai sepuluh. Memfokuskan level mana yang sesuai dengan kondisi real ketika lapar emosional. Melatih bagaimana cara membedakan antara lapar emosional dengan lapar fisik. Bagaimana lapar yang disebabkan oleh tubuh yang butuh makanan atau lapar yang disebabkan hanya oleh sugesti otak yang salah menerjemahkan signal dari reaksi tubuh.

Tapi sebelum ini terlalu jauh, banyak literatur mengenai hypnolangsing yang beredar dan tentunya jauh lebih lengkap daripada yang bisa saya tuliskan disini. Jadi saya tidak akan menulis ulang itu.

Salah satu konsep hypnolangsing adalah, ketika kamu lapar emosional, apapun yang terjadi, makanlah!

Hanya jika yang terjadi adalah lapar emosional. Lantas apa yang terjadi apabila kamu sedang emosi?

Ketika kamu emosi, apapun yang terjadi, marahlah?

Makin lama tulisan ini akan makin terlihat tidak berkualitas -,-“. Kemarahan, selain melibatkan jumlah neuron yang lebih banyak, menyita energi yang tidak perlu, menonaktifkan fungsi salah satu indera dan kemampuan otak untuk berpikir jernih.

Jadi, kesimpulannya. Saya tidak akan marah apabila itu tidak benar-benar penting. Saya juga tidak akan marah untuk orang yang tidak penting. Saya tidak akan merespon stupid statement dengan stupid argument. Silakan memperkaya dirimu dengan pikiranmu sendiri.  Sekian dan terima kasih.

2 thoughts on “CABE

Leave a comment